Studi pendahuluan efek pestisida terhadap gangguan kesehatan dilaksanakan pada bulan September 2022 di area pertanian tanaman tembakau, Kecamatan Tlogomulyo dan Parakan, Kabupaten Temanggung dengan Tim Dosen Onny Setiani dan mahasiswa PS S1 Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP Titisari. Pada penelitian ini dilakukan studi pendahuluan untuk melihat penggunaan pestisida pada petani tembakau dan efeknya terhadap gangguan kesehatan. Pestisida yang banyak digunakan petani tembakau di daerah pertanian termbakau di Kabupaten Temanggung untuk memberantas hama tanaman dan memberantas rumput liar yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman tembakau.
Berbagai jenis pestisida yang banyak digunakan merupakan pestisida dengan berbagai jenis bahan aktif dengan merk dagang : Dursban, Antracol, Curacron. Demolish, matador, Gramoxon dan Lannate yang merupakan jenis pestisida yang sangat poten untuk memberantas hama tanaman, namun dapat memberikan efek kesehatan yang sangat berbahaya bagi petani dan keluarga petani, Dari berbagai jenis pestisida tersebut yang banyak digunakan adalah Curacron 500 EC dengan bahan aktif profenofos 500 gram /L., Antracol 70 WP dengan bahan aktif Propinep 70%, Dursban 200 EC dengan bahan aktif Chlorpyrifos 200 gram/ L . dan Manzate 82 WP dengan bahan aktif mancozeb 82%. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai aturan, kebiasaan mencampur jenis pestisida organophosphate atau carbamate dengan pyrethroid, pencampuran lebih dari 2 jenis dan penggunaan alat pelindung diri yang tidak memenuhi syarat menyebabkan berbagai gejala gangguan kesehatan dikeluhkan dan ditemukan pada petani, Hasil survei pendahuluan pada petani menunjukkan adanya gangguan kesehatan yang sering terjadi yaitu gangguan neurologis seperti keluhan kelelahan berlebihan dan nyeri tulang dan persendian , penurunan daya ingat(memory), sakit kepala, migrain, keluhan pusing dan adanya kebiasaan mengkonsumsi obat analgetik pada malam hari.
Pada pemeriksaan ditemukan adanya tremor dengan gejala ringan sampai berat dan adanya parestesia, Sementara itu hasil survey pendahuluan juga menunjukkan adanya beberapa petani yang menderita anemia dan hipertensi. Diperlukan adanya upaya penyuluhan yang intensif untuk mencegah terjadinya dampak penggunaan pestisida terhadap kesehatan petani dan diperlukan adanya penggunaan biopestisida sebagai substitusi penggunakan pestisida dari berbagai bahan aktif dengan toksisitas tinggi untuk mengurangi efek kesehatan pada petani dan keluarga petani.
Penulis : dr. Onny Setiani, Ph.D.